Dari segi penampilan burung ini memang mirip dengan murai batu. Perbedaan utama terletak pada bulu ekor yang berwarna kuning. Karena itulah burung ini dinamakan kucica ekor kuning. Di mancanegara, selain memiliki nama resmi rufous tailed-shama, ada juga yang menyebutnya sebagai orange-tailed shama. Penghobi kicau malaysia menyebutnya sebagai Murai ekor jingga.
Burung ini berkembang biak dengan cara ovovivipar atau bisa dibilang bertelur dan beranak. Jadi embrio burung ini berkembang di dalam telur, dan telur tetap berada di dalam tubuh induk sampai telur menetas. Setelah telur menetas, individu baru tersebut keluar dari tubuh induknya. Ciri khas binatang ovovivipar yaitu pada embrionya yang berkembang biak dan tumbuh di dalam telur, kemudian setelah cukup umur telur tersebut akan menetas anak hewan keluar dari tubuh induknya. Cadangan makanan yang diperoleh embrio berasal dari dalam telur tersebut, jadi bukan dari tubuh induknya.